Minggu, 15 Juli 2012

Pertumbuhan Dan Perkembangan Peserta Didik


BAB I
Pertumbuhan Dan Perkembangan Peserta Didik

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bagian ini peserta didik diharapkan mampu memahami:
1.   Megetahui Perkembangan Peserta Didik
2.   Faktor-faktar yang mempengaruhi Peserta Didik
3.   Fase-fase Perkembangan Peserta Didik

A.  Pertumbuhan Peserta Didik
Psikologi perkembangan akan secara terbuka mengungkap proses pertumbuhan psikologi, proses-proses yang akan dialami pada kehldupan sehari-hari. Yang lebih penting lagi, pengetahuan ini akan membantu kita memahami apa yang kita alami sendiri, misalnya mengapa masa puber kita lebih awal atau lebih lambat dibandingkan dengan teman- teman lain.
Berikut ini adalah beterapa hal yang mendasari pentingnya mengetahui pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
1.   Masa Perkembangan Yang Cepat
Pada anak terjadi pertumbuhan-pertumbuhan yang cepat dibandingkan dengan perubahan-perubahan yang dialami species lain. Perubahan fisik, misalnya pada tahun pertama lebih cepat dari pada tahun-tahun berikutnya. Hal yang sama terjadi juga pada perubahan yang menyangkut interaksi sosial, perolehan dan penggunaan, bahasa, kemampuan mengingat serta berbagai fungsi lainnya.

2.   Pengaruh yang lama
Alasan lainnya mengapa mempelajari anak ialah bahwa peristiwa- peristiwa dan pengalaman-pengalaman pada tahun-tahun awal menunjukkan pengaruh yang lama dan kuat terhadap perkembangan individu pada masa-masa berikutnya. Kebanyakan ahli teori psikologi berpendapat bahwa apa yang terjadi hari-ini sangat banyak ditentukan oleh perkembangan kita sebagai anak.

3.   Proses yang kompleks
Sebagai peneliti yang mencoba memahami perilaku orang dewasa yang kompleks, berpendapat bahwa mengkaji tentang bagaimana perilaku itu pada saat masih sederhana akan sangat berguna. Misalnya ialah bahwa kebanyakan orang dapat membuat kalimat yang panjang dan dapat mengerti oleh orang lain. Manusia mampu berkomunikasi dari cara yang sederhana sampai yang kompleks karena bahasa yang dipergunakan mengikuti aturan-aturan tertentu. Tetapi menentukan apa aturan itu dan bagaimana menggunakan adalah sulit. Suatu pendekatan terhadap masalah ini adalah dengan mempelajari proses kemampuan ‘berbahasa. Anak membentuk kalimat yang hanya terdiri atas satu atau dua kata, kalimat itu muncul dengan mengikuti aturan yang diajarkan orang dewasa. Dengan mengkaji kalimat pertama” tersebut para peneliti bahasa bertambah wawasannya tentang mekanisme cara berbicara orang dewasa yang lebih kompleks.



4.   Nilai yang ditempatkan
Kebanyakan ahli psikologi perkembangan melakukan penelitiannya dalam laboratorium dan sering kali mengkaji pertanyaan-pertanyaan teoritis berdasarkan hasil penelitiannya. Produk penelitian ini kadang-kadang dapat diterapkan di dunia nyata. Misalnya penelitian tentang tahap awal perkembangan sosial yang secara relevan berkaitan dengan orang tua tentang peranannya dalam kehidupannya sehari-hari, percobaan tentang strategi pemecahan masalah pada anak akan memberikan informasi berharga mengenai metode pembelajaran  yang baik. Hasil dari penelitian atau pengkajian teoritis dapat secara langsung atau tidak dapat mempengaruhi pola pendidikan atau pembelajaran.

5.   Masalah yang menarik
Anak merupakan makhluk yang mengagumkan dan penuh teka-teki serta menarik untuk dikaji. Kemudahan anak umur dua tahun untuk mempelajari bahasa ibunya dan kreativitas anak untuk bermain dengan temannya merupakan dua hal dari karakterstik anak yang sedang berkembang.

B.  Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
Sejak-awal tahun 1980-an semakin diakuinya pengaruh keturunan (genetik) terhadap perbedaan individu. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian perilaku genetik yang mendukung, pentingnya pengaruh keturunan menunjukkan tentang pentingnya pengaruh lingkungan. Perilaku yang kompleks yang menarik minat para ahli psikologi (misalnya temperamen, kecerdasan dan kepribadian) mendapat pengaruh yang sama kuatnya baik dari faktor-faktor lingkungan maupun keturunan (genetik).


Aspek apa sajakah yang mempengaruhi faktor genetik? Menurut Santrok (1992), banyak aspek yang dipengaruhi faktor genetik. Para ahli genetik menaruh minat yang sangat besar untuk mengetahui dengan pasti tentang variasi karakteristik yang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Kecerdasan dan temperamen merupakan aspek-aspek-yang paling banyak ditelaah yang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh keturunan.
1.     Kecerdasan
Arthur Jensen (1969) mengemukakan pendapatnya bahwa: kecerdasan itu diwariskan (diturunkan). la juga mengemukakan bahwa lingkungan dan budaya hanya mempunyai peranan minimal dalam kecerdasan. Dia telah melakukan beberapa penelitian tentang kecerdasan, di antaranya ada yang membandingkan tentang anak kembar yang berasal dari satu telur (identical twins) dan yang dari dua telur (fraternal twins). Identical twins memiliki genetik yang identik, karena itu kecerdasan (IQ) seharusnya sama. Fraternal twins pada anak sekandung genetiknya tidak sama karena itu IQ-nya pun tidak sama. Menurut Jensen bila pengaruh lingkungan lebih penting pada identical twins yang dibesarkan pada dua lingkungan yang berbeda, seharusnya menunjukkan IQ yang berbeda pula. Kajian terhadap hasil penelitian menunjukkan bahwa identical twins yang dibesarkan pada dua lingkungan yang berbeda korelasi rata-rata IQ-nya. 82. Dua saudara sekandung yang dipelihara pada dua lingkungan yang berbeda korelasi rata-rata IQ-nya, 50. Banyak ahli-ahli yang mengkritik Jensen. Salah seorang di antaranya mengkritik tentang definisi kecerdasan itu sendiri. Menurut Jensen IQ yang diukur dengan tes kecerdasan yang baku merupakan indikator kecerdasan yang baik. Kritik dari ahli lain ialah bahwa tes IQ hanya menyentuh sebagian kecil saja dari kecerdasan. Cara individu memecahkan masalah sehari-hari. penyesuaian dirinya terhadap lingkungan kerja dan lingkungan sosial, merupakan aspek-aspek kecerdasan yang penting dan tidak terukur oleh tes kecerdasan baku yang digunakan oleh Jensen. Kritik kedua menyatakan bahwa kebanyakan penelitian tentang keturunan dan lingkungan tidak mencakup lingkungan-lingkungan yang berbeda secara radikal. Karena itu tidaklah mengherankan bahwa studi tentang genetik menunjukkan bahwa lingkungan mempunyai pengaruh yang lemah terhadap kecerdasan.
Menurut Jensen pengaruh keturunan terhadap kecerdasan sebesar 80 persen. Kecerdasan memang dipengaruhi oleh keturunan tetapi kebanyakan ahli perkembangan menyatakan bahwa pengaruh itu berkisar sekitar 50 persen.
2.     Temperamen
Temperamen adalah gaya-perilaku karakteristik individu dalam merespons. Ahli-ahli perkembangan sangat tertarik mengenai temperamen bayi. Sebagian bayi sangat aktif menggerak-gerakkan tangan, kaki dan mulutnya dengan keras, sebagian lagi lebih tenang, sebagian anak menjelajahi lingkungannya dengan giat parta waktu yang lama dan sebagian lagi tidak demikian. Sebagian bayi merespons orang lain dengan hangat, sebagian lagi pasif dan acuh tidak acuh. Gaya-gaya perilaku tersebut di atas menunjukkan temperamen seseorang. Menurut Thomas & Chess (1991) ada tiga tipe dasar temperamen yaitu mudah, sulit, dan lambat untuk dibangkitkan:
a.    Anak yang mudah umumnya mempunyai suasana hati yang positif dan dapat dengan cepat membentuk kebiasaan yang teratur, serta dengan mudah pula menyesuaikan diri dengan pengalaman baru.
b.   Anak yang sulit cenderung untuk bereaksi secara negatif serta sering menangis dan lambat untuk menerima pengalaman-pengalaman baru.
c.    Anak yang lambat untuk dibangkitkan mempunyai tingkat kegiatan yang rendah, kadang-kadang negatif, dan penyesuaian diri yang rendah dengan lingkungan atau pengalaman baru.

Beberapa ahli perkembangan, termasuk Chess dan Thomas, berpendapat bahwa temperamen adalah karakteristik bayi yang baru lahir dan akan dibentuk dan dimodifikasi oleh pengalaman-pengalaman anak pada masa-masa berikutnya. Para peneliti menemukan bahwa indeks pengaruh lingkungan terhadap temperamen sebesar 50 sampai 60 menunjukkan lemahnya pengaruh tersebut. Kekuatan pengaruh ini biasanya menurun saat anak itu tumbuh menjadi lebih besar. Menetap atau konsisten tidaknya temperamen bergantung kepada “kesesuaian” hubungan antara anak dengan orang tuanya. Orang tua mempengaruhi anak, tetapi anak pun mempengaruhi orang tua. Orang tua dapat menjauh dari anaknya yang sulit, atau mereka dapat menegur dan menghukumnya, hal ini akan menjadikan anak yang sulit menjadi lebih sulit lagi. Orang tua yang luwes dapat memberi pengaruh yang menyenangkan terhadap anak yang sulit atau akan tetap menunjukkan kasih sayang walau anak menjauh atau berkeras kepala.
Dengan singkat dapat dikatakan bahwa keturunan mempengaruhi temperamen. Tingkat pengaruh ini bergantung pada respons orang tua terhadap anak-anaknya dengan pengalaman-pengalaman masa kecil yang ditemui dalam lingkungan.
3.     Interaksi keturunan lingkungan dan perkembangan
Keturunan dan lingkungan berjalan bersama atau bekerja sama dan menghasilkan individu dengan kecerdasan, temperamen tinggi dan berat badan, minat yang khas. Bila seorang gadis cantik dan cerdas terpilih menjadi ketua OSIS, apakah kita akan berkesimpulan bahwa keberhasilannya itu hanya karena lingkungan atau karena keturunannya? tentu saja karena keduanya. Karena pengaruh lingkungan bergantung kepada karakteristik genetik, maka dapat dikatakan bahwa antara keduanya terdapat interaksi.
Pengaruh genetik terhadap kecerdasan terjadi pada awal perkembangan anak dan berlanjut terus sampai dewasa. Kita ketahui pula bahwa dengan dibesarkan pada keluarga yang sama dapat terjadi perbedaan kecerdasan secara individual dengan variasi yang kecil pada kepribadian dan minat. . Salah satu alasan terjadinya hal itu ialah mungkin karena keluarga mempunyai penekanan yang sama kepada anak-anaknya berkenaan dengan perkembangan kecerdasan yaitu dengan mendorong anak mencapai tingkal tertinggi. Mereka tidak mengarahkan anak ke arah minat dan kepribadian yang sama. Kebanyakan orang tua menghendaki anaknya untuk mencapai tingkat kecerdasan di atas rata-rata.
Apakah yang perlu diketahui tentang interaksi antara keturunan dengan lingkungan dalam perkembangan? Kita perlu mengetahui lebih banyak tentang interaksi tersebut dalam perkembangan yang berlangsung normal. Misalnya, apakah arti perbedaan IQ antara dua orang sebesar 95 dan 15
7 Untuk dapat menjawabnya diperlukan informasi tentang pengaruh-pengaruh budaya dan genetik. Kita pun perlu mengetahui pengaruh keturunan terhadap seluruh siklus kehidupan. Contoh lain pubertas dan menopause bukanlah semata-mata hasil lingkungan, walaupun pubertas dan menopause dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti nutrisi, berat, obat-obatan dan kesehalan, evolusi dasar dan program genetik. Pengaruh keturunan pada pubertas dan menopause tidak dapat diabaikan.



C. Fase-Fase Perkembangan
Setiap orang berkembang dengan karakteristik tersendiri. Hampir sepanjang waktu perhatian kita tertuju pada keunikan masing-masing. Sebagai manusia, setiap orang melalui jalan-jalan yang umum. Setiap diri kita mulai belajar berjalan pada usia satu tahun, berjalan pada usia dua tahun, tenggelam pada -permainan fantasi pada masa kanak-kanak dan belajar mandiri pada usia remaja.
Apakah yang dimaksud oleh para ahli psikologi dengan perkembangan individu? Menurut Santrok dan Yussen (1992) perkembangan adalah pola gerakan atau perubahan yang dimulai pada saat terjadi pembuahan dan berlangsung terus selama siklus kehidupan. Dalam perkembangan terdapat pertumbuhan. Pola gerakan itu kompleks karena merupakan hasil (produk) dari beberapa proses: proses biologis, proses kognitif dan proses sosial
Proses-proses biologis meliputi perubahan-perubahan fisik individu. Gen yang diwarisi dari orang tua, perkembangan otak, penambahan tinggi dan berat, keterampilan motorik, dan perubahan-perubahan hormon pada masa puber mencerminkan peranan proses-proses biologis dalam perkembangan.
Proses kognitif meliputi perubahan-perubahan yang terjadi pada individu mengenai pemikiran, kecerdasan dan bahasa. Mengamati gerakan mainan bayi yang digantung, menghubungkan dua kata menjadi kalimat, menghafal. puisi dan memecahkan soal-soal matematik mencerminkan peranan proses-proses kognitif dalam perkembangan anak.
Proses-proses sosial meliputi perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan individu dengan orang lain, perubahan-perubahan dalam emosi dan perubahan-perubahan dalam kepribadian. Senyuman bayi sebagai respons terhadap sentuhan ibunya, sikap agresif anak laki-laki terhadap teman mainnya, kewaspadaan seorang gadis terhadap lingkungannya mencerminkan peranan proses sosial dalam perkembangan anak. Hendaknya selalu diingat bahwa antara ketiga proses, yaitu biologis, kognitif, dan sosial terdapat jalinan yang kuat. Anda akan mengetahui bagaimana proses sosial membentuk proses-proses kognitif. Akan sangat membantu untuk mempelajari berbagai proses yang mempengaruhi perkembangan anak dengan tetap mengingat bahwa Anda sedang mempelajari perkembangan anak yang terintegrasi sebagai manusia seutuhnya dan memiliki seutuhnya kesatuan jiwa dan raga.
Perubahan pada perkembangan merupakan produk dari proses-proses biologis, kognitif dan sosial. Proses-proses itu terjadi pada perkembangan manusia yang berlangsung pada keseluruhan siklus hidupnya.
Untuk memudahkan pemahaman tentang perkembangan maka dilakukan pembagian berdasarkan waktu-waktu yang dilalui manusia dengan sebutan fase. Santrok dan Yussen membaginya atas lima yaitu: fase pranatal (saat dalam kandungan), fase bayi, fase kanak-kanak awal, fase anak akhir dan fase remaja. Perkiraan waktu ditentukan pada setiap fase untuk memperoleh gambaran waktu suatu fase itu dimulai dan berakhir.
1.   Fase pra-natal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak antara masa pembuahan dan masa kelahiran. Pada saat ini terjadi pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel menjadi satu organisme yang lengkap dengan otak dan kemampuan berperilaku, dihasilkan dalam waktu Iebih kurang  sembilan bulan.

2.   Fase bayi adalah saat perkembangan yang berlangsung sejak lahir sampai 18 atau 24 bulan. Masa ini adalah masa yang sangat bergantung kepada orang tua. Banyak kegiatan-kegiatan psikologis yang baru dimulai misalnya; bahasa, koordinasi sensori motor dan sosialisasi.

3.   Fase kanak-kanak awal adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak akhir masa bayi sampai 5 atau 6 tahun, kadang-kadang disebut masa pra-sekolah. Selama fase ini mereka belajar melakukan sendiri banyak hal dan berkembang keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan kesiapan untk bersekolah dan memanfaatkan waktu selama beberapa jam untuk bermain sendiri ataupun dengan temannya. Memasuki kelas satu SD menandai berakhirnya fase ini.

4.   Fase kanak-knnak tengah dan akhir adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 6 sampai 11 tahun, sama dengan masa usia sekolah dasar. Anak-anak menguasai keterampilan-keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung. Secara formal mereka mulai memasuki dunia yang lebih luas dengan budayanya. Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada dunia anak, dan pengendalian diri sendiri bertambah pula.

5.   Masa remaja adalah masa perkembangan yang merupakan transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa awal, yang dimulai kira-kira umur 10 sampai 12 tahun dan berakhir kira-kira umur 18 sampai 22 tahun. Remaja mengalami perubahan-perubahan fisik yang sangat cepat, perubahan perbandingan ukuran bagian-bagian badan, berkembangnya karakteristik seksual seperti membesarnya payudara, tumbuhnya rambut pada bagian tertentu dan perubahan suara. Pada fase ini dilakukan upaya-upaya untuk mandiri dan pencarian identifas diri. Pemikirannya lebih logis, abstrak dan idealis. Semakin lama banyak waktu dimanfaatkan di luar keluarga.
Pada saat ini para ahli perke
mbangan tidak lagi berpendapat bila perubahan-perubahan akan berakhir pada fase ini. Mereka mengatakan bahwa perkembangan merupakan proses  yang terjadi sepanjang hayat. (Sumber Buku Perkembangan Peserta Didik oleh Mulyani Sumantri)


Daftar  Rujukan

santrock, W John. 2002. Educational Psychology: 2nd Edition. McGraw-Hill Company, inc
Njiokiktjien, Charles. 2003. Masalah-masalah dalam Perkembangan Motorik. Semarang : Wonodri Offset


Jumat, 22 Juni 2012

Diklat WS'e 2011

Nah,,, pada bahasan kali ini saya ingin berbagi pengalaman diklat saat mengikuti organiasasi intra kampus yaitu WORKSHOP ELEKTRO, proses masuk organisasi ini saja sudah sangat sulit dengan jumlah anggota baru yang dibatasi yang sangat jauh sekali dengan keinginan peminat yang ingin ikut organisasi ini. walhasil karena peminatnya sangat banyak tentunya proses seleksinya lebih ketat, tapi ternyata saya tersangkut juga dan masuk dech jadi anggota baru, hehehe

Setelah itu diadakan diklat untuk anggota baru, diklatnya sendiri dilakukan 2 kali yaitu diklat indoor dan diklat outdoor. Diklat indoor berjalan dengan baik karena hanya pengenalan seluk beluk organisasi yang saya ikuti ini. Nah,,,, Setelah itu diadakan diklat outdoornya dan yang dipilih jadi tempatnya adalah Coban Rondo kota Batu, Malang, Jatim. Bisa dibayangin sendiri kan dinginya bagaimana apalagi didaerah cobanya pasti dingin banget sampai terasa menusuk-nusuk ketulang dalam.
Berangkat dari kampus sekitar jam 1 dengan menumpang truk yang disediakan panitia kami semua berangkat. Kami berangkat dengan suasana senang tanpa memikirkan apa yang sudah direncanakan panitia, dan tampa kusadari sudah sampai juga ditempat yang kami tuju yaitu Coban Rondo
Setelah sampai kami langsung dibariskan sama panitia untuk mengikuti apel pembukaan diklat outdoor tersebut dan setelah apel kami dipersilahkan istirahat untuk sholat dan makan-makan sampai sholat isya' setelah sholat isya' acara api ungun pun dimulai dan dari setiap grub yang ada diminta menyanyikan yel-yel setiap grub sampai tanpa kami sadari waktu sudah malam banget dan panitia meminta kami semua untuk tidur cepat-cepat karena besok pagi ada banyak kegiatan yang akan dilakukan.
Kami semua pun pergi ke tenda untuk tidur , tapi saya tidak langsung tidur karena ada perasaan yang sedikit menggangu yaitu sikap panitia yang menyuruh kami tidur cepat seperti menyimpan sesuatu maka ku putuskan tidur memakai sepatu dan pakaian lainya yang diperintahkan untuk dibawa sebelumya oleh panitia. Soalnya kalo ikut Pramuka dulu biasanya ada jerit malam mungkin itu juga akan diterapkan panitia ini.Dan benar saja aku rasa baru memejamkan mata sekitar setengah jam sudah dikagetkan dengan suara panitia yang mengelegar memecah keheningan malam untuk membangunkan kami semua, saya yang sudah menyiapkan diri sebelum tidur langsung lari dan benar saja teman-teman saya yang langsung lari berkumpul tanpa membawa peratanya langsung dihukum push up. untungnya sudah kepersiapkan pikirku waktu itu
Ternyata saya salah, saya pikir akan ada jerit malam tetapi yang terjadi malah lebih extreme lagi yaitu JJM disekitar tebing dicoban tersebut, wah gila.,,,, kalau sampai terpeleset melayang cuma-cuma nyawa ini pikirku, tapi kami jalani semua mulai dari post 1 dan yang lainya dan yang paling menyebalkan itu ada di post 3 yaitu post kedisiplinan apapun yang kami lakukan dianggap salah oleh panitia, tapi kami jalani saja dengan sabar sampai post terakhir dan waktu sudah pagi maka setelah JJM itu kami istirahat dan sholat subuh bersama.
Selesai sholat subuh kami langsung digiring seperti bebek ke Cobanya langsung dan ternyata kecobanya masih cukup jauh dan kami semua berjalan sambil menyanyikan yel-yel tiap kelompok masing masing. Sesampainya disana kami langsung diperintahkan untuk mencebur ke air dingin tersebut, waktu itu masih jam 5 pagi tentu saja airnya bagaikan air es yang dingi sekali dan kami mengucap sumpah setia kami untuk membela panji-panji ws sampai titik darah terakhir, hehehe agak serem kata-katanya
setelah proses selesai dan foto-foto bersama selesai kami istirahat sejenak dan kami gunakan kesempatan itu dengan makan dan caring(memangan tubuh dibawah terik matahari)
kami kembali ke kamp perkemahan dan lansung mengadakan outbound. Permainan ini lebih menekankan untuk kerjasama tim bukan individu dan kami pun bermain dengan semangat yang tinggi. tanpa melihat badan kami sudah penuh tepung demi menggumpulkan poin untuk game selanjutnya.
kami sudah tidak memikirkan diri kami lagi ang terpenting akmi bisa dapat point sebanyak mungkin dan setelah poin etrkumpul kami melakukan game selanjutnya yang sudah dipersiapkan oleh anggota tim lainya.Yaitu membuat ketapel besar untuk menembak anggota grup lainya.
kami mengambil ancang-ancang untuk menembak dan satu persatu peluru balon kami, kami tembakkan
dan hanya ada beberapa saja yang terkena dan setelah itu acaranya adalah lomba tarik tambang dan sampai siang semua sudah selesai dan kami membersihkan diri dan apel penutupan setelah itu merapikan tenda dan membawa ke truk dan acara diklat yang sangat menyusahan tetapi sangat mengasikkan itu selesai. kami pun pulang dengan sisa-sisa tenaga terakhir yang kami miliki.

Kamis, 21 Juni 2012

WS’e - Kegiatan Akhir Semester


Seiring dengan berakhirnya semester awal tahun 2012 dan menyambut liburan akhir semester, kegiatan di kampus UM tentu tidak sesibuk biasanya. Workshop Elektro atau yang sering disapa WS’e tidak serta merta meliburkan diri untuk menyongsong liburan akhir semester seperti saat ini. Hal ini diwujudkan dengan kegiatan renovasi ruang kesekretariatan WS’e yang memang sudah lama perlu untuk dibenahi.
Kegiatan yang dipelopori oleh Ketua Umum WS’e, Feri Firmansyah dengan dibantu oleh beberapa anggota WS’e lain berlangsung selama 2 hari dimulai sejak hari kamis hingga jumat di kesekretariatan WS’e sendiri. Ruang WS’e sendiri dirasa sudah penuh sesak dengan tumpukan barang-barang dari kegiatan kepengurusan tahun kemarin. Ketidaknyamanan tersebut tentu sedikit mengganggu terhadap kinerja kepengurusan workshop elektro ke depannya.
Renovasi ini dimulai dengan mengeluarkan barang-barang yang terdapat di dalam ruang kesekretariatan WS’e dan membersihkan debu maupun sampah di dalamnya . Setelah semua barang dikeluaran   maka mulailah proses renovasi WS’e dengan melakukan penyapuan atap ruangan karena pada bagian atap ini sudah sangat memprihatinkan sekali bayangkan saja setiap ada rapat atau ada kegiatan di kesekretariatan selalu ada hujan salju yang turun. Selain menyapu atap tersebut sebagian anggota lainya menambal sulam bagian tembok yang berlubang dengan semen.
Baru setelah semua selesai. Proses pengecatan dimulai, dan yang kami pilih warna biru karena apa warna biru itu melambangkan kesejukan sehingga saat rapat yang berjalan panas lebih terkendali. Untuk mempercantik ruangan kesekretarian  terlebih dahulu tembok dilapisi alasan cat yang biasa disebut plamir, plamir sendiri harus ditunggu sampai mengerin baru bisa memulai proses pengecatan tembok. Pengecatan sendiri berjalan mulus karena banyaknya angota sehingga bisa bergantian saat ada teman yang lelah, dengan di iringgi suara sound system WS’e  yang keras proses pengecatan jadi lebih bersemangat, dan tanpa kita sadari bahwa jam sudah menunjukkan pukul 4 sore dan kami pun memasukan semua barang kembali dengan seadanya,,,,
Hari kedua pengecatan kami datang lebih pagi dengan harapan pekerjaan cepat selesai. Kami terpaksa mengeluarkan lagi barang-barang yang kemarin sore kami masukan. Setelah  ruangan streril dari barang-barang kegiatan pengecatan ini kami lanjutkan kembali sampai pengecatan selesai. Kami bersihkan ruangan dengan menyapu ulang dan membersihkanya kami masukaan semua barang dan kami tata ulang semua dan selesailah pekerjaan kami dan ruangan WS’e pun sudah indah kembali dan menyejukan buat temen-temen WS’e yang menempati untuk kegiatan WS’e
Harapanya temen-temen WS’e semakin betah lama-lama di kesekretariatan dengan adanya perubahan ini sesuai dengan tema lokakarya WS’e tahun ini GENERATION OF WORLD CHANGES maju terus untuk WORKSHOP ELEKTRO



Jumat, 15 Juni 2012

TOTALITAS dan LOYALITAS

apa sih Totalitas dan Loyalitas itu? Mungkin sebagian besar orang-orang awam memang tidak tau akan Totalitas dan Loyalitas. Karena penulis juga orang awam maka akan saya tulis sesuai pengetahuan yang saya miliki.

Pernahkah anda tahu antara hubungan-hubungan peribahasa tentang dua ikatan yang tidak bisa dipisahkan misal antara Motor dan Bensin, jika Motor dan Bensin(peribahasa jadul padahal sekarang sudah ada Pertamax) ini tidak saling melengkapi maka tidak akan maksimal begitu juga dengan Totalitas dan Loyalitas yang tidak akan bisa maksimal jika dipisahkan antara satu dan yang lainya. misal anda hanya memiliki Totalitas, meskipun Totalitas anda sangat tinggi maka hal tersebut tidak akan maksimal karena anda tidak memiliki hal yang disebut Loyalitas. Terus bagaimana dengan Loyalitas apakah bisa maksimal jika tidak ada Totalitas? jika kita menjawab ya, kita akan salah besar karena dengan hanya Loyalitas saja yang tinggi tanpa adanya Totalitas maka hal tersebut juga tidak efisien.

Totalitas dan Loyalitas ini harus selalu berjalan bersama-sama karena dengan kita memiliki Totalitas dan Loyalitas tinggi kita dalam melakukan hal itu tidak akan terlihat setengah-tengah dan kita akan bisa memcapai meksimal dengan memiliki dua hal tersebut karena dengan kita memiliki Totalitas dan Loyalitas maka tanggung jawab, kedisiplinan, ulet, komitmen tinggi itu akan mengikuti dengan sendirinya seperti peribahasa janganlah kamu menanam rumput karena dengan kamu menanam rumput tidak akan pernah tumbuh padi tetapi tanamlah padi maka rumput pun akan tumbuh mengikutinya
gambar
gambar
HARI KURNIAWAN AREMA