Kamis, 17 Januari 2013

Remaja dan Masalahnya




Sebagai periode yang paling penting, masa  remaja  ini memiliki karakterisitik yang  khas  jika  dibanding  dengan  periode-periode  perkembangan  lainnya.  Adapun rinciannya adalah sebagai berikut  :
1.    Masa remaja adalah periode yang penting
Periode ini dianggap sebagai masa penting karena memiliki dampak langsung dan dampak tidak langsung dari apa yang terjadi pada masa ini. Selain itu, periode ini pun  memiliki  dampak  penting  terhadap  perkembangan  fisik  dan  psikologis individu,  dimana  terjadi  perkembangan  fisik  dan  psikologis  yang  cepat  dan penting.  Kondisi  inilah  yang  menuntut  individu  untuk  bisa  menyesuaikan  diri secara  mental  dan  melihat  pentingnya  menetapkan  suatu  sikap,  nilai-nilai  dan minta yang baru.  
2.    Masa remaja adalah masa peralihan
Periode  ini  menuntut  seorang  anak  untuk  meninggalkan  sifat-sifat  kekanak-kanakannya dan harus mempelajari pola-pola perilaku dan sikap-sikap baru untuk menggantikan  dan  meninggalkan  pola-pola  perilaku  sebelumnya.  Selama peralihan dalam periode  ini, seringkali seseorang merasa bingung dan  tidak  jelas mengani  peran  yang dituntut  oleh  lingkungan.  Misalnya,  pada  saat  individu menampilkan  perilaku  anak-anak maka mereka  akan  diminta  untuk  berperilaku sesuai  dengan  usianya,  namun  pada  kebalikannya  jika  individu mencoba  untuk berperilaku  seperti  orang  dewasa  sering  dikatakan  bahwa  mereka  berperilaku terlalu dewasa untuk usianya.



3.    Masa remaja adalah periode perubahan
Perubahan yang terjadi pada periode ini berlangsung secara cepat, perubahan fisik
yang cepat membawa konsekuensi  terjadinya perubahan sikap dan perilaku yang juga  cepat.  Terdapat  lima  karakteristik  perubahan  yang  khas  dalam  periode  ini yaitu,  (1)  peningkatan  emosionalitas,  (2)  perubahan  cepat tentang kematangan  seksual,  (3)  perubahan  tubuh,  minat  dan  peran  yang  dituntut  oleh  lingkungan  yang  menimbulkan  masalah  baru,  (4)  karena  perubahan  minat  dan  pola  perilaku  maka  terjadi  pula  perubahan  nilai,  dan  (5)  kebanyakan  remaja merasa ambivalent terhadap perubahan yang terjadi.
4.    Masa remaja adalah usia bermasalah
Pada  periode  ini membawa masalah  yang  sulit  untuk  ditangani  baik  bagi  anak
laki-laki maupun perempuan. Hal  ini disebabkan oleh dua alasan yaitu : pertama,  pada  saat  anak-anak  paling  tidak  sebagian masalah  diselesaikan  oleh  orang  tua  atau  guru,  sedangkan  sekarang  individu  dituntut  untuk  bisa  menyelesaikan  masalahnya sendiri. Kedua, karena mereka dituntut untuk mandiri maka seringkali menolak  untuk  dibantu  oleh  orang  tua  atau  guru,  sehingga  menimbulkan kegagalan-kegagalan dalam menyelesaikan persoalan tersebut.
5.    Masa remaja adalah masa pencarian identitas diri
Pada periode  ini, konformitas  terhadap kelompok sebaya memiliki peran penting bagi remaja. Mereka mencoba mencari identitas diri dengan berpakaian, berbicara dan  ber-perilaku  sebisa  mungkin  sama  dengan  kelompoknya. Cara  remaja  untuk  meyakinkan  dirinya  yaitu  dengan  menggunakan  simbol  status, seperti mobil, pakaian dan benda-benda lainnya yang dapat dilihat oleh orang lain.
6.    Masa remaja adalah usia yang ditakutkan
Masa  remaja  ini  seringkali  ditakuti  oleh  individu  itu  sendiri  dan  lingkungan. Gambaran-gambaran  negatif  yang  ada  dibenak  masyarakat  mengenai  perilaku  remaja mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan  remaja. Hal  ini membuat  para  remaja  itu  sendiri  merasa  takut  untuk  menjalankan  perannya  dan  tidak mau meminta bantuan orang tua atau pun guru untuk memecahkan masalahnya.
7.    Masa remaja adalah masa yang tidak realistis
Remaja  memiliki  kecenderungan melihat hidup secara kurang realistis, mereka  memandang  dirinya  dan  orang  lain  sebagaimana  mereka  inginkan  dan bukannya sebagai diri sendiri. Hal ini terutama terlihat pada aspirasinya, aspirasi  yang  tidak  realitis  ini  tidak  sekedar  untuk  dirinya  sendiri  namun  bagi  keluarga, teman.  Semakin  tidak  realistis  aspirasi  mereka  maka  akan  semakin  marah  dan  kecewa apabila aspirasi tersebut tidak dapat mereka capai.
8.    Masa remaja adalah ambang dari masa dewasa
Pada saat remaja mendekati masa dimana mereka dianggap dewasa secara hukum, mereka merasa cemas dengan stereotype  remaja dan menciptakan  impresi bahwa mereka  mendekati  dewasa.  Mereka  merasa  bahwa  berpakaian  dan  berperilaku seperti  orang  dewasa  sringkali  tidak  cukup,  sehingga  mereka  mulai  untuk memperhatikan  perilaku  atau  simbol  yang  berhubungan  dengan  status  orang dewasa  seperti merokok, minum, menggunakan  obat-obatan  bahkan melakukan hubungan seksual.
B.        TUGAS DAN PERKEMBANGAN MASA REMAJA
Semua  tugas-tugas  perkembangan  masa  remaja  terfokus  pada  bagaimana melalui sikap dan pola perilaku kanak-kanak dan mempersipakan sikap dan perilaku orang dewasa. Rincian tugas-tugas pada masa remaja ini adalah sebagai berikut :
  1. Mencapai  relasi  yang  lebih  matang  dengan  teman  seusia  dari  kedua  jenis kelamin.
  2. Mencapai peran sosial feminin atau maskulin.
  3. Menerima fisik dan menggunakan tubuhnya secara efektif.
  4. Meminta, menerima dan mencapai perilaku bertanggung jawab secara social.
  5. Mencapai  kemandirian  secara  emosional  dari  orang  tua  dan  orang  dewasa
lainnya.
  1. Mempersiapkan untuk karir ekonomi.
  2. Memperiapkan untuk menikah dan berkeluarga.
  3. Memperoleh suatu set nilai dan sistem etis untuk mengarahkan perilaku.

C.        PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA MASA REMAJA
1.      Perubahan Fisik Masa Remaja
a.       Tinggi badan
Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi dewasanya pada usia 17/18 tahun dan bagi anak laki-laki satu tahun lebih dari usia tersebut. 
b.      Berat badan
Perubahan  berat  tubuh  seiring  dengan  waktu  sama  dengan  perubahan  tinggi badan, hanya saja sekarang lebih menyebar ke seluruh tubuh. 
c.       Proporsi tubuh
Berbagai bagian tubuh secara bertahap mencapai proporsinya. Misal: badan lebih lebar dan lebih kuat.
d.      Organ seksual 
Pada  laki-laki  dan  perempuan  organ  seksual  mencapai  ukuran  dewasa  pada periode  remaja  akhir,  namun  fungsinya  belum matang  sampai  dengan  beberapa tahun kemudian.
e.       Karakteristik sex sekunder 
Karakteristik  sex  sekunder  utama mengalami  perkembangan  pada  level  dewasa pada periode remaja akhir.
2.      Emosionalitas Masa Remaja
Selain terjadi perubahan fisik yang sangat mencolok, juga terjadi perubahan dalam emosionalitas remaja yang cukup mengemuka, sehingga ada beberapa hal yang dapat disimpulkan dari perubahan pada aspek emosionalitas ini.
Masa  ini  disebut  sebagai  masa    storm  and  stres”,  dimana  terjadi  peningkatan ketegangan emosional yang dihasilkan dari perubahan fisik dan hormonal. Pada masa ini emosi  seringkali  sangat  intens,  tidak  terkontrol  dan  nampak  irasional,  secara umum  terdapat  peningkatan  perilaku  emosional  pada  setiap  usia  yang  dilalui. Misalnya,  pada  usia  14  tahun,  remaja menjadi mudah marah, mudah  gembira,  dan meledak secara emosional, sedangkan pada usia 16 tahun terjadi kebalikannya mereka mengatakan tidak terlalu khawatir.  Hal  yang  paling  membuat  remaja  marah  adalah  apabila mereka  diperlakukan seperti  anak-anak  atau  pada  saat  merasa  diperlakukan  tidak  adil. Ekspresi kemarahannya mungkin berupa mendongkol, menolak untuk bicara, atau mengkritik secara keras. Hal yang  juga cukup mengemuka yaitu pada masa  ini  remaja  lebih  iri hati terhadap mereka yang memiliki materi lebih.
3.      Perubahan Sosial pada Masa Remaja
Salah  satu  tugas  perkembangan  yang  paling  sulit  pada  masa  remaja  adalah penyesuaian  sosial.  Penyesuaian  ini  harus  dilakukan  terhadap  jenis  kelamin  yang berlainan dalam suatu  relasi yang sebelumnya  tidak pernah ada dan  terhadap orangdewasa diluar keluarga dan lingkungan sekolah. 
Pada masa  ini  remaja paling banyak menghabiskan waktu mereka di  luar  rumah bersama dengan  teman sebaya mereka, sehingga bisa difahami apabila teman sebaya sangat  berpengaruh  terhadap  sikap,  cara  bicara,  minat,  penampilan,  dan  perilakuremaja. 
Perubahan  dalam  perilaku  sosial  terlihat  dengan  adanya  perubahan  dalam  sikap dan  perilaku  dalam  relasi  heteroseksual,  mereka  yang  tadinya  tidak  menyukaiketerlibatan  lawan  jenis menjadi menyukai pertemanan dengan  lawan  jenis.   Secaraumum  dapat  dikatakan  bahwa  minat  terhadap  lawan  jenis  meningkat.  Selain  itu, perubahan  sosial  yang  terjadi  dengan  adanya nilai-nilai baru  dalam memilih  teman, dimana  sekarang  remaja  lebih  memilih  yang  memiliki  minat  dan  nilai-nilai  yang sama, bisa memahami dan membuat merasa  aman, dapat dipercaya dan bisa diskusi mengenai hal-hal yang tidak bisa dibicarakan dengan guru atau orang tua. Pada masaini  pun  remaja memiliki  keinginan  untuk  tampil  sebagai  seorang  yang  populer  dandisukai oleh lingkungannya.

D.       MINAT-MINAT PADA MASA REMAJA
Pada masa  remaja  terdapat minat-minat  pada  bidang  kegiatan  tertentu  yang sangat  beragam.  Hal  ini  tergantung  pada  jenis  kelamin,  kecerdasan,  lingkungantempat  tinggal mereka, kesempatan yang dimiliki untuk mengembangkan minat, apayang diminati  teman sebayanya, status dalam kelompok sosial, kemampuan bawaan, minat keluarganya dan beberapa faktor lainnya. Secara umum minat-minat remaja ini dapat dikategorikan menjadi :
1.      Minat Rekreasi
Pada  masa  ini  sudah  muncul  minat  rekresi  seperti  halnya  orang  dewasa. Banyaknya  hegiatan  dan  tuntutan  baik  di  sekolah  maupun  dirumah  dirasakan penting  memiliki  sarana  rekreasi  bagi  remaja, Misalnya  :  permainan  dan  olah raga, santai, traveling, hobi, menari, membaca, film, radio, televisi dan melamun. 
2.      Minat Sosial
Perkembangan  minat  sosial  tergantung  pada  kesempatan  yang  dimiliki  remaja untuk mengembangkan minta ini dan sebagian tergantung seberapa populer dia di dalam kelompok sebayanya.
3.      Minat Pribadi
Minat  pada  dirinya  sendiri merupakan minat  terkuat  pada masa  remaja,  hal  ini disebabkan karena mereka menyedari bahwa penerimaan dari  sosial dipengaruhi  oleh  penampilan  umum  mereka,  misalnya  :  penampilan,  pakaian,  prestasi,  kemandirian, dan uang yang merupakan simbol status.
4.      Minat terhadap Pendidikan
Pada  remaja  awal  biasanya  memberikan  kritik  atas  sekolah  secara  umum  dan mengenai  larangan,  PR,  kursus  yang  dibutuhkan,  makanan  di  kantin  dan mekanisme  belajar  di  sekolah.  Mereka  kritis  terhadap  guru  dan  cara  mereka mengajar. Pada re-maja akhir sikap terhadap pendidikan lebih banyak dipengaruhi oleh minat pekerjaannya.
5.      Minat terhadap pekerjaan
Pada masa  ini anak  laki-laki maupun perempuan mulai untuk memikirkan secara
lebih  serius  tentang masa depan mereka. Anak  laki-laki  lebih perhatian  terhadap pe-kerjaan  di  masa  depan  dibanding  anak  perempuan.  Anak  laki-laki  lebih menginginkan pekerjaan yang mewah, menarik dan memiliki gengsi yang  tinggi, sedangkan  anak  perem-puan  lebih memilih pekerjaan  yang  lebih  aman dan  tidak menyita waktu.
6.      Minat Religious
Para  remaja  sekarang  ini  tertarik  pada  agama  dan  merasa  bahwa  hal  tersebut memiliki peran yang penting dalam kehidupan mereka.
7.      Minat dalam simbol status
Pada  masa  remaja  simbol  status  memiliki  empat  fungsi  penting  yaitu  :
mengatakan  pada  orang  lain  bahwa mereka memiliki  status  sosioekonomi  yang  lebih  tinggi  dari  yang  lain,  remaja  yang  superior  dinilai memiliki  prestasi  oleh kelompoknya, remaja diterima oleh kelompoknya karena kesamanan tampilan dan tindakan, dan remaja memiliki status yang mendekati dewasa.

E.        FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI  SIKAP REMAJA TERHADAP PENDIDIKAN
Menurut Hurlock (1980), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sikap remaja terhadap pendidikan, yaitu :
1.      Sikap  teman sebaya – apakah mereka berorientasi untuk melanjutkan kuliah atau berorientasi kerja.
2.      Sikap  orang  tua    apakah  orang  tua menialai  bahwa  sekolah merupakan  sarana peningkatan  status  sosialnya  atau  hanya  sekedar  tuntutan  untuk menyekolahkan saja.
3.      Tingkatan,  yang  menunjukkan  kesuksesan  atau  kegagalan  remaja  secara akademis.
4.      Relevansi atau nilai praktis dari bermacam-macam pelajaran.
5.      Sikap  terhadap  guru,  pegawai  administrasi,  kebijakan-kebijakan  akademik  dan disiplin.
6.      Sukses dalam kegiatan ekstrakurikuler
7.      Derajat penerimaan sosial oleh teman sekelasnya.

F.         TIPE-TIPE REMAJA YANG SEDIKIT MEMILIKI MINAT
1.      Remaja yang orang tuanya memiliki aspirasi yang tidak realistis terhadap prestasi akademis, olah  raga  dan  sosial  sehingga  memaksa anak-anaknya untuk meraih target yang ditentukan mereka.
2.      Remaja  yang  kurang  diterima  oleh  teman  sekelas  dan  mereka  yang  merasakehilangan kesenangan seperti teman-temannya dalam kegiatan ekstrakulikuler.
3.      Remaja yang matang lebih awal dan merasa lebih mencolok dibandingkan teman sekelasnya, sehingga seringkali  diharapkan  untuk bisa melakukan tugas-tugasakademis melebihi dari kemampuannya.



G.       TANDA-TANDA MALADJUSTMENT REMAJA
Dengan adanya perubahan yang terjadi dalam fisik, psikologis dan sosial pada remaja  yang  sangat  cepat  dan  drastis  menuntut  remaja  tersebut  untuk  bisa menye-suaikan diri dengan perubahan  tersebut dan  tuntutan-tuntutan  lingkungan baru yang  menyertainya.  Pada  kenyataannya  tidak  semua  remaja  dapat  menyesuaikan dengan  perubahan  tersebut,  berikut  adalah  beberapa  tanda-tanda  penyesuaian  diri yang salah pada remaja :
1.      Tidak bertanggung jawab, misalnya mengabaikan sekolah.
2.      Agresif secara berlebihan dan sikap yang tertalu yakin atas dirinya.
3.      Perasaan  tidak  aman,  yang  menyebabkan  remaja  harus  menyesuaikan  dengan standar kelompok.
4.      Homesickness
5.      Menghayal secara berlebihan sebagai upaya untuk mengkompensir ketidakpuasan dari kehidupan sehari-hari.
6.      Regresi  perilaku  ke  tingkat  perkembangan  yang  lebih  awal, misalnya  ngompol, ngamuk pada saat marah dan lain-lain.
7.      Menggunakan defense  mechanism  secara  berlebihan,  seperti  rasionalisasi,proyeksi, fantasi, dan displacement.

H.       CARA-CARA ORANG TUA UNTUK MENANGANI MASALAH REMAJA
Adanya  tanda-tanda  kesalahan  penyesuaian  diri  remaja  tentu  saja menuntut Penanganan yang cepat dan tepat, mengingat masa ini merupakan masa penting yang menentukan  individu  pada masa  berikutnya.  Penanganan  atas  permasalahan  remaja sangat  bervariasi  dan  tergantung  dari  konteks  dan  latar  belakang  permasalahannya, dan  juga  upaya-upaya  ini  idealnya merupakan  hasil  kerjasama  orang  tua,  guru  dan pihak-pihak lain yang terkait.
Secara  umum  ada  beberapa  hal  yang  bisa  dilakukan  oleh  orang  tua  untuk mencegah dan menangani munculnya permasalahan ini, antara lain :
1.      Memahami  dan  mendengarkan  keluhan  remaja  dengan  penuh  perhatian, pengertian  dan kasih sayang.
2.      Memberikan penghargaan terhadap prestasi studi/prestasi sosial, seperti olahraga, kesenian atau perbuatan-perbuatan baik yang ditunjukkan  remaja baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat
3.      Banyak berdiskusi tentang berbagai hal yang terjadi di lingkungan sosial maupun lingkungan  sekolahnya  serta  orientasi  masa  depan  yang  akan  direncanakan remaja.
4.      Realistis  dan  bersikap  objektif  terhadap  anak,  sehingga  idealnya  orang  tua mengetahui kapasitas anak dan mendiskusikan target apa yang ingin dicapai. 
5.      Mulai  menyertakan  remaja  dalam  pengambilan  keputusan  keluarga.  Hal  ini mendidik  anak  untuk  ikut  bertanggung  jawab  dan melatih mereka  dalam  proses problem solving dan decision making. 
6.      Mendukung ide-ide remaja yang positif. 
7.      Mengawasi  kegiatan  dan  lingkungan  sosial  remaja  secara  proporsional,  tidak terlalu ketat atapun terlalu longgar.
8.      Jika  ada  indikasi  ketidakberesan  yang  serius,  baik  dalam  segi  fisik  ataupun psikologis yang cukup mencolok segera konsultasikan dengan  tenaga ahli seperti dokter atau psikolog.

I.          KIAT-KIAT SUKSES DALAM PENDIDIKAN UNTUK REMAJA
1.      Mentukan tujuan dan target yang akan dicapai, sehingga pengerahan sumber daya yang dimiliki akan lebih tepat. 
2.      Kenali  diri,  baik  berupa  kelebihan  dan  kekurangan  karena  semakin  remaja mengenai dirinya akan semakin terarah tindakannya. 
3.      Tekun dan jangan cepat menyerah. 
4.      Berpikir sebelum mengambil suatu keputusan.
5.      Openminded dan jangan sombong.
6.      Jangan malu bertanya dan jangan takut salah.
7.      Hati-hati memilih teman dan lingkungan pergaulan.
8.      Hormat kepada guru, orang tua dan teman. 
9.      Mengembangkan empati dalam bergaul.
10.  Berusaha dan berdo’a
11.  Bicaralah  pada  orang  tua  jika  ada  permasalahan  yang  sulit,  karena  tidak  semua masalah bisa ditangani sendiri.
12.  Apabila  perlu,  dapat  berkonsultasi  dengan  ahli  (misal  :  psikolog,  konselor pendidikan, dll)




J.          KESIMPULAN
Masa remaja sebagai periode perkembangan yang paling penting bagi individu  pada kenyataannya merupakan suatu periode yang sarat dengan perubahan dan rentan munculnya  masalah.  Meskipun  demikian  adanya  pemahaman  yang  baik  serta penanganan yang  tepat  terhadap  remaja merupakan  faktor penting bagi keberhasilan remaja  di  kehidupan  selanjutnya, mengingat masa  ini merupakan masa  yang  paling menentukan. Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan  pihak-pihak  lain  yang  terkait  agar  perkembangan  remaja  di  bidang  pendidikan dan bidang-bidang lainnya dapat dilalui secara terarah, sehat dan bahagia.
DAFTAR RUJUKAN

Hurlock, Elizabeth B, 1980. Psikologi Perkembangan, suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan, Erlangga, Jakarta.

Tim Dirjen Pembinaan Kesmas. (1997). Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Hurlock, Elizabeth B. 1999. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga









Tidak ada komentar:

gambar
gambar
HARI KURNIAWAN AREMA