Sebagai periode yang paling penting,
masa remaja ini memiliki karakterisitik yang khas
jika dibanding dengan
periode-periode perkembangan lainnya.
Adapun rinciannya adalah sebagai berikut
:
1. Masa remaja
adalah periode yang penting
Periode ini
dianggap sebagai masa penting karena memiliki dampak langsung dan dampak tidak
langsung dari apa yang terjadi pada masa ini. Selain itu, periode ini pun memiliki
dampak penting terhadap
perkembangan fisik dan
psikologis individu, dimana terjadi
perkembangan fisik dan
psikologis yang cepat
dan penting. Kondisi inilah
yang menuntut individu
untuk bisa menyesuaikan
diri secara mental dan
melihat pentingnya menetapkan
suatu sikap, nilai-nilai
dan minta yang baru.
2. Masa remaja
adalah masa peralihan
Periode ini
menuntut seorang anak
untuk meninggalkan sifat-sifat
kekanak-kanakannya dan harus mempelajari pola-pola perilaku dan
sikap-sikap baru untuk menggantikan
dan meninggalkan pola-pola
perilaku sebelumnya. Selama peralihan dalam periode ini, seringkali seseorang merasa bingung
dan tidak jelas mengani
peran yang dituntut oleh
lingkungan. Misalnya, pada
saat individu menampilkan perilaku
anak-anak maka mereka akan diminta
untuk berperilaku sesuai dengan
usianya, namun pada
kebalikannya jika individu mencoba untuk berperilaku seperti
orang dewasa sering
dikatakan bahwa mereka
berperilaku terlalu dewasa untuk usianya.
3. Masa remaja
adalah periode perubahan
Perubahan yang terjadi pada periode ini
berlangsung secara cepat, perubahan fisik
yang cepat
membawa konsekuensi terjadinya perubahan
sikap dan perilaku yang juga cepat. Terdapat
lima karakteristik perubahan
yang khas dalam
periode ini yaitu, (1)
peningkatan emosionalitas, (2) perubahan cepat tentang kematangan seksual,
(3) perubahan tubuh,
minat dan peran
yang dituntut oleh
lingkungan yang menimbulkan
masalah baru, (4)
karena perubahan minat
dan pola perilaku
maka terjadi pula
perubahan nilai, dan
(5) kebanyakan remaja merasa ambivalent terhadap perubahan
yang terjadi.
4. Masa remaja
adalah usia bermasalah
Pada
periode ini membawa masalah yang
sulit untuk ditangani
baik bagi anak
laki-laki
maupun perempuan. Hal ini disebabkan
oleh dua alasan yaitu : pertama,
pada saat anak-anak
paling tidak sebagian masalah diselesaikan
oleh orang tua
atau guru, sedangkan
sekarang individu dituntut
untuk bisa menyelesaikan
masalahnya sendiri. Kedua, karena mereka dituntut untuk mandiri maka
seringkali menolak untuk dibantu
oleh orang tua
atau guru, sehingga
menimbulkan kegagalan-kegagalan dalam menyelesaikan persoalan tersebut.
5. Masa remaja
adalah masa pencarian identitas diri
Pada
periode ini, konformitas terhadap kelompok sebaya memiliki peran
penting bagi remaja. Mereka mencoba mencari identitas diri dengan berpakaian,
berbicara dan ber-perilaku sebisa
mungkin sama dengan
kelompoknya. Cara remaja untuk
meyakinkan dirinya yaitu
dengan menggunakan simbol
status, seperti mobil, pakaian dan benda-benda lainnya yang dapat
dilihat oleh orang lain.
6. Masa remaja
adalah usia yang ditakutkan
Masa remaja
ini seringkali ditakuti
oleh individu itu
sendiri dan lingkungan. Gambaran-gambaran negatif
yang ada dibenak
masyarakat mengenai perilaku
remaja mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan remaja. Hal
ini membuat para remaja
itu sendiri merasa
takut untuk menjalankan
perannya dan tidak mau meminta bantuan orang tua atau pun
guru untuk memecahkan masalahnya.
7. Masa remaja
adalah masa yang tidak realistis
Remaja memiliki
kecenderungan melihat hidup secara kurang realistis, mereka memandang
dirinya dan orang
lain sebagaimana mereka
inginkan dan bukannya sebagai
diri sendiri. Hal ini terutama terlihat pada aspirasinya, aspirasi yang
tidak realitis ini
tidak sekedar untuk
dirinya sendiri namun
bagi keluarga, teman. Semakin
tidak realistis aspirasi
mereka maka akan
semakin marah dan
kecewa apabila aspirasi tersebut tidak dapat mereka capai.
8. Masa remaja
adalah ambang dari masa dewasa
Pada saat
remaja mendekati masa dimana mereka dianggap dewasa secara hukum, mereka merasa
cemas dengan stereotype remaja dan
menciptakan impresi bahwa mereka mendekati
dewasa. Mereka merasa
bahwa berpakaian dan
berperilaku seperti orang dewasa
sringkali tidak cukup,
sehingga mereka mulai
untuk memperhatikan perilaku atau
simbol yang berhubungan
dengan status orang dewasa
seperti merokok, minum, menggunakan
obat-obatan bahkan melakukan
hubungan seksual.
B.
TUGAS DAN PERKEMBANGAN MASA REMAJA
Semua
tugas-tugas perkembangan masa
remaja terfokus pada
bagaimana melalui sikap dan pola perilaku kanak-kanak dan mempersipakan
sikap dan perilaku orang dewasa. Rincian tugas-tugas pada masa remaja ini
adalah sebagai berikut :
- Mencapai relasi yang lebih matang dengan teman seusia dari kedua jenis kelamin.
- Mencapai peran sosial feminin atau maskulin.
- Menerima fisik dan menggunakan tubuhnya secara efektif.
- Meminta, menerima dan mencapai perilaku bertanggung jawab secara social.
- Mencapai kemandirian secara emosional dari orang tua dan orang dewasa
lainnya.
- Mempersiapkan untuk karir ekonomi.
- Memperiapkan untuk menikah dan berkeluarga.
- Memperoleh suatu set nilai dan sistem etis untuk mengarahkan perilaku.
C.
PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA MASA
REMAJA
1. Perubahan
Fisik Masa Remaja
a. Tinggi badan
Rata-rata
anak perempuan mencapai tinggi dewasanya pada usia 17/18 tahun dan bagi anak
laki-laki satu tahun lebih dari usia tersebut.
b. Berat badan
Perubahan berat
tubuh seiring dengan
waktu sama dengan
perubahan tinggi badan, hanya
saja sekarang lebih menyebar ke seluruh tubuh.
c. Proporsi
tubuh
Berbagai
bagian tubuh secara bertahap mencapai proporsinya. Misal: badan lebih lebar dan
lebih kuat.
d. Organ
seksual
Pada laki-laki
dan perempuan organ
seksual mencapai ukuran
dewasa pada periode remaja
akhir, namun fungsinya
belum matang sampai dengan
beberapa tahun kemudian.
e. Karakteristik
sex sekunder
Karakteristik sex
sekunder utama mengalami perkembangan
pada level dewasa pada periode remaja akhir.
2. Emosionalitas
Masa Remaja
Selain terjadi perubahan fisik yang sangat
mencolok, juga terjadi perubahan dalam emosionalitas remaja yang cukup
mengemuka, sehingga ada beberapa hal yang dapat disimpulkan dari perubahan pada
aspek emosionalitas ini.
Masa
ini disebut sebagai
masa “storm and
stres”, dimana terjadi
peningkatan ketegangan emosional yang dihasilkan dari perubahan fisik
dan hormonal. Pada masa ini emosi
seringkali sangat intens,
tidak terkontrol dan
nampak irasional, secara umum terdapat
peningkatan perilaku emosional
pada setiap usia
yang dilalui. Misalnya, pada
usia 14 tahun,
remaja menjadi mudah marah, mudah
gembira, dan meledak secara
emosional, sedangkan pada usia 16 tahun terjadi kebalikannya mereka mengatakan
tidak terlalu khawatir. Hal yang
paling membuat remaja
marah adalah apabila mereka diperlakukan seperti anak-anak
atau pada saat
merasa diperlakukan tidak
adil. Ekspresi kemarahannya mungkin berupa mendongkol, menolak untuk
bicara, atau mengkritik secara keras. Hal yang
juga cukup mengemuka yaitu pada masa
ini remaja lebih
iri hati terhadap mereka yang memiliki materi lebih.
3. Perubahan
Sosial pada Masa Remaja
Salah satu
tugas perkembangan yang
paling sulit pada
masa remaja adalah penyesuaian sosial.
Penyesuaian ini harus
dilakukan terhadap jenis
kelamin yang berlainan dalam
suatu relasi yang sebelumnya tidak pernah ada dan terhadap orangdewasa diluar keluarga dan
lingkungan sekolah.
Pada
masa ini
remaja paling banyak menghabiskan waktu mereka di luar
rumah bersama dengan teman sebaya
mereka, sehingga bisa difahami apabila teman sebaya sangat berpengaruh
terhadap sikap, cara
bicara, minat, penampilan,
dan perilakuremaja.
Perubahan dalam
perilaku sosial terlihat
dengan adanya perubahan
dalam sikap dan perilaku
dalam relasi heteroseksual, mereka
yang tadinya tidak
menyukaiketerlibatan lawan jenis menjadi menyukai pertemanan dengan lawan
jenis. Secaraumum dapat
dikatakan bahwa minat
terhadap lawan jenis
meningkat. Selain itu, perubahan sosial
yang terjadi dengan
adanya nilai-nilai baru dalam
memilih teman, dimana sekarang
remaja lebih memilih
yang memiliki minat
dan nilai-nilai yang sama, bisa memahami dan membuat
merasa aman, dapat dipercaya dan bisa
diskusi mengenai hal-hal yang tidak bisa dibicarakan dengan guru atau orang
tua. Pada masaini pun remaja memiliki keinginan
untuk tampil sebagai
seorang yang populer
dandisukai oleh lingkungannya.
D. MINAT-MINAT
PADA MASA REMAJA
Pada masa
remaja terdapat minat-minat pada
bidang kegiatan tertentu
yang sangat beragam. Hal
ini tergantung pada
jenis kelamin, kecerdasan,
lingkungantempat tinggal mereka,
kesempatan yang dimiliki untuk mengembangkan minat, apayang diminati teman sebayanya, status dalam kelompok
sosial, kemampuan bawaan, minat keluarganya dan beberapa faktor lainnya. Secara
umum minat-minat remaja ini dapat dikategorikan menjadi :
1. Minat
Rekreasi
Pada masa
ini sudah muncul
minat rekresi seperti
halnya orang dewasa. Banyaknya hegiatan
dan tuntutan baik
di sekolah maupun
dirumah dirasakan penting memiliki
sarana rekreasi bagi
remaja, Misalnya : permainan
dan olah raga, santai, traveling,
hobi, menari, membaca, film, radio, televisi dan melamun.
2. Minat Sosial
Perkembangan minat
sosial tergantung pada
kesempatan yang dimiliki
remaja untuk mengembangkan minta ini dan sebagian tergantung seberapa
populer dia di dalam kelompok sebayanya.
3. Minat
Pribadi
Minat pada
dirinya sendiri merupakan minat terkuat
pada masa remaja, hal
ini disebabkan karena mereka menyedari bahwa penerimaan dari sosial dipengaruhi oleh
penampilan umum mereka,
misalnya : penampilan,
pakaian, prestasi, kemandirian, dan uang yang merupakan simbol
status.
4. Minat
terhadap Pendidikan
Pada remaja
awal biasanya memberikan
kritik atas sekolah
secara umum dan mengenai
larangan, PR, kursus
yang dibutuhkan, makanan
di kantin dan mekanisme
belajar di sekolah.
Mereka kritis terhadap
guru dan cara
mereka mengajar. Pada re-maja akhir sikap terhadap pendidikan lebih
banyak dipengaruhi oleh minat pekerjaannya.
5. Minat
terhadap pekerjaan
Pada
masa ini anak laki-laki maupun perempuan mulai untuk
memikirkan secara
lebih serius
tentang masa depan mereka. Anak
laki-laki lebih perhatian terhadap pe-kerjaan di
masa depan dibanding
anak perempuan. Anak
laki-laki lebih menginginkan
pekerjaan yang mewah, menarik dan memiliki gengsi yang tinggi, sedangkan anak
perem-puan lebih memilih pekerjaan yang
lebih aman dan tidak menyita waktu.
6. Minat
Religious
Para remaja
sekarang ini tertarik
pada agama dan
merasa bahwa hal
tersebut memiliki peran yang penting dalam kehidupan mereka.
7. Minat dalam
simbol status
Pada masa
remaja simbol status
memiliki empat fungsi
penting yaitu :
mengatakan pada
orang lain bahwa mereka memiliki status
sosioekonomi yang lebih
tinggi dari yang
lain, remaja yang
superior dinilai memiliki prestasi
oleh kelompoknya, remaja diterima oleh kelompoknya karena kesamanan
tampilan dan tindakan, dan remaja memiliki status yang mendekati dewasa.
E.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP REMAJA TERHADAP PENDIDIKAN
Menurut Hurlock (1980), terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi sikap remaja terhadap pendidikan, yaitu :
1. Sikap teman sebaya – apakah mereka berorientasi
untuk melanjutkan kuliah atau berorientasi kerja.
2. Sikap orang
tua – apakah
orang tua menialai bahwa
sekolah merupakan sarana
peningkatan status sosialnya
atau hanya sekedar
tuntutan untuk menyekolahkan
saja.
3. Tingkatan, yang
menunjukkan kesuksesan atau
kegagalan remaja secara akademis.
4. Relevansi
atau nilai praktis dari bermacam-macam pelajaran.
5. Sikap terhadap
guru, pegawai administrasi,
kebijakan-kebijakan akademik dan disiplin.
6. Sukses dalam
kegiatan ekstrakurikuler
7. Derajat
penerimaan sosial oleh teman sekelasnya.
F.
TIPE-TIPE REMAJA YANG SEDIKIT MEMILIKI
MINAT
1. Remaja yang
orang tuanya memiliki aspirasi yang tidak realistis terhadap prestasi akademis,
olah raga dan
sosial sehingga memaksa anak-anaknya untuk meraih target yang
ditentukan mereka.
2. Remaja yang
kurang diterima oleh
teman sekelas dan
mereka yang merasakehilangan kesenangan seperti
teman-temannya dalam kegiatan ekstrakulikuler.
3. Remaja yang
matang lebih awal dan merasa lebih mencolok dibandingkan teman sekelasnya,
sehingga seringkali diharapkan untuk bisa melakukan tugas-tugasakademis
melebihi dari kemampuannya.
G. TANDA-TANDA
MALADJUSTMENT REMAJA
Dengan adanya perubahan yang terjadi dalam
fisik, psikologis dan sosial pada remaja
yang sangat cepat
dan drastis menuntut
remaja tersebut untuk
bisa menye-suaikan diri dengan perubahan
tersebut dan
tuntutan-tuntutan lingkungan baru
yang menyertainya. Pada
kenyataannya tidak semua
remaja dapat menyesuaikan dengan perubahan
tersebut, berikut adalah
beberapa tanda-tanda penyesuaian
diri yang salah pada remaja :
1. Tidak
bertanggung jawab, misalnya mengabaikan sekolah.
2. Agresif
secara berlebihan dan sikap yang tertalu yakin atas dirinya.
3. Perasaan tidak
aman, yang menyebabkan
remaja harus menyesuaikan
dengan standar kelompok.
4. Homesickness
5. Menghayal
secara berlebihan sebagai upaya untuk mengkompensir ketidakpuasan dari
kehidupan sehari-hari.
6. Regresi perilaku
ke tingkat perkembangan
yang lebih awal, misalnya ngompol, ngamuk pada saat marah dan
lain-lain.
7. Menggunakan
defense mechanism secara
berlebihan, seperti rasionalisasi,proyeksi, fantasi, dan
displacement.
H. CARA-CARA
ORANG TUA UNTUK MENANGANI MASALAH REMAJA
Adanya
tanda-tanda kesalahan penyesuaian
diri remaja tentu
saja menuntut Penanganan yang cepat dan tepat, mengingat masa ini
merupakan masa penting yang menentukan
individu pada masa berikutnya.
Penanganan atas permasalahan
remaja sangat bervariasi dan
tergantung dari konteks
dan latar belakang
permasalahannya, dan juga upaya-upaya
ini idealnya merupakan hasil
kerjasama orang tua,
guru dan pihak-pihak lain yang
terkait.
Secara
umum ada beberapa
hal yang bisa
dilakukan oleh orang
tua untuk mencegah dan menangani
munculnya permasalahan ini, antara lain :
1. Memahami dan
mendengarkan keluhan remaja
dengan penuh perhatian, pengertian dan kasih sayang.
2. Memberikan
penghargaan terhadap prestasi studi/prestasi sosial, seperti olahraga, kesenian
atau perbuatan-perbuatan baik yang ditunjukkan
remaja baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat
3. Banyak
berdiskusi tentang berbagai hal yang terjadi di lingkungan sosial maupun
lingkungan sekolahnya serta
orientasi masa depan
yang akan direncanakan remaja.
4. Realistis dan
bersikap objektif terhadap
anak, sehingga idealnya
orang tua mengetahui kapasitas
anak dan mendiskusikan target apa yang ingin dicapai.
5. Mulai menyertakan
remaja dalam pengambilan
keputusan keluarga. Hal
ini mendidik anak untuk
ikut bertanggung jawab
dan melatih mereka dalam proses problem solving dan decision making.
6. Mendukung
ide-ide remaja yang positif.
7. Mengawasi kegiatan
dan lingkungan sosial
remaja secara proporsional,
tidak terlalu ketat atapun terlalu longgar.
8. Jika ada
indikasi ketidakberesan yang
serius, baik dalam
segi fisik ataupun psikologis yang cukup mencolok segera
konsultasikan dengan tenaga ahli seperti
dokter atau psikolog.
I.
KIAT-KIAT SUKSES DALAM PENDIDIKAN UNTUK
REMAJA
1. Mentukan
tujuan dan target yang akan dicapai, sehingga pengerahan sumber daya yang
dimiliki akan lebih tepat.
2. Kenali diri,
baik berupa kelebihan
dan kekurangan karena
semakin remaja mengenai dirinya
akan semakin terarah tindakannya.
3. Tekun dan
jangan cepat menyerah.
4. Berpikir
sebelum mengambil suatu keputusan.
5. Openminded
dan jangan sombong.
6. Jangan malu
bertanya dan jangan takut salah.
7. Hati-hati
memilih teman dan lingkungan pergaulan.
8. Hormat
kepada guru, orang tua dan teman.
9. Mengembangkan
empati dalam bergaul.
10. Berusaha dan
berdo’a
11. Bicaralah pada
orang tua jika
ada permasalahan yang
sulit, karena tidak
semua masalah bisa ditangani sendiri.
12. Apabila perlu,
dapat berkonsultasi dengan
ahli (misal :
psikolog, konselor pendidikan,
dll)
J.
KESIMPULAN
Masa remaja sebagai
periode perkembangan yang paling penting bagi individu pada kenyataannya merupakan suatu periode
yang sarat dengan perubahan dan rentan munculnya masalah.
Meskipun demikian adanya
pemahaman yang baik
serta penanganan yang tepat terhadap
remaja merupakan faktor penting
bagi keberhasilan remaja di kehidupan
selanjutnya, mengingat masa ini
merupakan masa yang paling menentukan. Selain itu perlu adanya
kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan pihak-pihak
lain yang terkait
agar perkembangan remaja
di bidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya dapat
dilalui secara terarah, sehat dan bahagia.
DAFTAR
RUJUKAN
Hurlock, Elizabeth B, 1980. Psikologi
Perkembangan, suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan, Erlangga,
Jakarta.
Tim Dirjen Pembinaan Kesmas. (1997). Pedoman
Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Hurlock, Elizabeth B. 1999. Perkembangan Anak
Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar