Agar terlihat profesional dan menarik, ada beberapa hal yang hendaknya diperhatikan dalam membuat curriculum vitae (CV):
- Gunakan kertas putih polos
CV hendaknya polos tidak menggunakan background image (dasar
bergambar).
- Status perkawinan
Cantumkan status perkawinan (single, married, atau divorced).
- Foto terbaru
Lampirkan pas foto terbaru. Sebaiknya gunakan pas foto berwarna,
dan berpakaian resmi (jas lengkap dengan dasi).
- Referensi
Bila memungkinkan, cantumkan referensi, yaitu orang yang bisa
dihubungi oleh pihak penyeleksi untuk menanyakan hal-hal penting seputar diri
anda (biasanya nama atasan dimana anda bekerja sebelumnya).
- Pekerjaan yang diinginkan
Selalu cantumkan jenis pekerjaan yang anda inginkan. Jangan
menulis bahwa anda siap bekerja dalam posisi apa saja karena akan memberi kesan
bahwa anda adalah pekerja serabutan. Tuliskan saja spesialisasi anda.
- Format standar surat resmi
Gunakan huruf dengan ukuran dan jenis standar (warna hitam),
contohnya font jenis Times New Roman.
- Pengalaman kerja
Cantumkan deskripsi singkat tentang pekerjaan anda pada perusahaan
sebelumnya (bukan nama perusahaannya) sebanyak-sebanyaknya tiga perusahan
terakhir, berikut pangkat dan jabatannya.
- Pengalaman lain yang menunjang
Cantumkan pengalaman atau organisasi yang berhubungan dengan
spesialisasi anda. Jika anda adalah seorang spesialis bidang kimia, maka
pengalaman sebagai juara I lomba melukis atau pejabat ketua senat tidak perlu
dicantumkan.
- Identitas
Cantumkan identitas anda dengan jelas.
Format resume atau curriculum
vitae di setiap negara berbeda-beda. Hal ini tampaknya dipengaruhi oleh budaya,
kebiasaan dan pandangan politik di setiap negara yang berbeda-beda pula. Sebagai
contoh, untuk resume standar di Amerika Serikat (AS) tidak perlu mencantumkan
foto, agama, status perkawinan dan umur, karena hal itu dianggap sangat
pribadi.
Perusahaan tidak meminta
pencantuman keterangan-keterangan seperti itu karena bisa dianggap melakukan
‘early prejudice’. Di AS perusahaan tidak boleh melakukan diskriminasi dalam
penerimaan pegawai, baik diskriminasi atas ras, umur, status maupun agama.
Sedangkan di Singapura, kadang dalam resume diminta mencatumkan keterangan ras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar