Penguat Kelas A
Penguat tipe kelas A dibuat dengan mengatur arus bias yang
sesuai di titik tertentu yang ada pada garis bebannya, sehingga seluruh sinyal
keluarannya bekerja pada daerah aktif.
Selanjutnya dapat menggambar garis
beban rangkaian ini dari rumus tersebut. Sedangkan resistor Ra dan Rb dipasang
untuk menentukan arus bias. Sebelumnya menetapkan berapa besar arus Ib yang
memotong titik Q.
·
Analisis data :
Cin pada
rangkaian tersebut digunakan sebagai kapasitor coupling untuk membatasi arus DC
yang akan memasuki rangkaian. Ra dan Rb merupakan pasangan resistor yang
diparalel, berfungsi untuk membagi tegangan sehingga dapat menghasilkan
tegangan basis. Syarat dari penguat kelas A bahwa tegangan pada Vb harus >
0.7V. sehingga tegangan Vc lebih besar. Rc digunakan untuk menghasilkan Vce. Re
digunakan untuk menstabilkan suhu transistor.
Ce digunakan untuk membypass atau menghilangkan arus AC. Sehingga sinyal
yang dihasilkan penuh.
·
Kelebihan :
Ø
Sinyal keluaran sama dengan sinyal
input.
Ø
Bentuk rangkaian lebih sederhana
dari penguat yang lain.
Ø
Tidak terjadi crossover device
·
Kekurangan :
Ø
Memiliki efisiensi yang rendah
kira-kira hanya 25% - 50%.
Ø
Transistor selalu aktif (ON) sehingga
sebagian besar dari sumber catu daya terbuang menjadi panas.
Penguat Kelas B
Titik B
adalah satu titik pada garis beban dimana titik ini berpotongan dengan garis
arus Ib =
0. Karena letak titik yang demikian, maka transistor hanya bekerja aktif pada
satu bagian phase gelombang saja.
·
Analisa data :
Pada
penguat kelas B push pull, komponen yang digunakan sama dengan penguat kelas A,
tetapi dibuat dengan 2 buah transistor Q1 (NPN) dan Q2 (PNP). Karena kedua
transistor ini bekerja bergantian. Jika
sinyalnya berupa gelombang sinus, maka transistor Q1 aktif pada 50 % siklus
pertama (phase positif 0o-180o) dan selanjutnya giliran transistor
Q2 aktif pada siklus 50 % berikutnya (phase negatif 180o – 360o). Selain itu tegangan bias harus sama dengan 0 sehingga
titik yangdihasilkan pada daerah cut off.
·
Kelebihan :
Ø
Praktis membuat kedua trasistor
dalam keadaan OFF.
Ø
Efisiensi penguat kelas B kira-kira
sebesar 75%.
·
Kekurangan :
Ø
Transistor memiliki ke-tidak
ideal-an.
Saat
bekerja di frekuensi rendah terdapat distorsi yang besar.
Penguat kelas C
Transistor
penguat kelas C bekerja aktif hanya pada phase positif saja, bahkan jika perlu
cukup sempit hanya pada puncak-puncaknya saja dikuatkan. Sisa sinyalnya bisa
direplika oleh rangkaian resonansi L dan C.
·
Analisis data
Rangkaian
diatas juga tidak perlu dibuatkan bias, karena transistor memang sengaja dibuat
bekerja pada daerah saturasi. Rangkaian L C pada rangkaian tersebut akan
ber-resonansi dan ikut berperan penting dalam me-replika kembali sinyal input
menjadi sinyal output dengan frekuensi yang sama. Rangkaian ini jika diberi
umpanbalik dapat menjadi rangkaian osilator RF yang sering digunakan pada
pemancar.
·
Kelebihan :
Ø
Penguat kelas C memiliki efisiensi
yang tinggi bahkan sampai 100%.
·
Kekurangan :
Ø
Namun tingkat fidelitasnya memang
lebih rendah.
Ø
Pada kekurangan kelas B, kelas C
lebih parah.
Ø
Kelas C tidak dapat digunakan pada
audio amplifier.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar